Tuesday, June 28, 2022

Langkah-langkah Medical Check Up di RS UI Tahun 2022

Di tanggal 22 Juni 2022, aku melakukan Medical Check Up (MCU) di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Aku memilih RSUI karena aku penasaran RSnya baguuus info MCU yang disediakan di webnya cukup lengkap dan jaraknya dekat dengan rumahku. Oh iya, tujuan aku melakukan MCU ini karena ditanggung oleh kantor hehehe, tentunya aku ingin tau kondisi kesehatan tubuhku mengingat sudah masuk usia 20an akhir, pengen bisa jaga kesehatan lebih baik lagi.

Pengalaman yang aku tulis di sini mungkin akan berbeda dengan yang dialami orang lain, aku tulis sebagai catatan pribadiku kalau di tahun-tahun mendatang mau MCU lagi (jadi maaf banget tulisannya akan berantakan). Jika ada yang baca tulisan ini semoga membantu buat gambaran kalau mau MCU di RSUI ya!


Persiapan (sejak H-2 hingga hari-H *degdegan)

1. Pilih Paket 

RS UI menyediakan banyak pilihan paket MCU. Yang aku suka, kita bisa lihat semua detail paketnya secara lengkap termasuk harganya lewat e-brosur (link ini). Mencarinya pun mudah lewat menu di webnya RSUI atau diinfo lewat WA mereka. Aku pilih Paket Lengkap 1 karena harganya cukup dengan sisa limit yang disediakan oleh asuransi kantorku hehehe.

2. Buat Janji MCU & janji asuransi

Aku daftar melalui WA RSUI (link) dengan menyebutkan data diri dan info ingin melakukan MCU tanggal berapa. Setelahnya admin akan konfirmasi jam kedatangan dengan memberikan opsi. Aku pilih jadwal paling pagi jam 08.00 supaya pas berangkat rasanya kayak mau ngampus supaya bisa selesai lebih cepet aja sih. Kalau mau daftar MCU, pastikan maksimal melakukan pendaftaran pada H-1 ya.

Karena aku menggunakan asuransi kantor, aku juga konfirmasi ke pihak asuransi maksimal H-2 agar dibuatkan surat penjaminan untuk melakukan MCU ke RSUI. Setelah suratnya terbit, aku mengirimkannya ke WA RS UI dan diarahkan untuk kirim surat tersebut ke email RS UI juga.

3. Puasa 10-12 jam 

Setelah terkonfirmasi lewat WA RSUI, aku diarahkan untuk puasa 10-12 jam sebelum melakukan MCU, tidak boleh makan sama sekali dan disarankan untuk minum tidak terlalu banyak, serta waktunya tidak boleh kurang atau lebih. Ini aku sempat bimbang mau mulai puasa jam berapa, karena takutnya sebelum tes harus antri dan menyevabkan waktu puasanya jadi lebih dari yang seharusnya. Akhirnya aku memutuskan untuk selesai makan malam di jam 21.30, agar maksimal banget aku harus tes darah besok paginya di jam 09.30 (ada jeda waktu dari awal janjian jam 08.00 hingga jam 09.30).

Hari H

1. Pendaftaran 

Loket pendaftaran MCU ada di gedung administrasi lantai 1. Aku hadir tepat pukul 08.00 dan sudah ada 2 orang yang sedang melakukan pendaftaran juga. Aku menunggu sekitar 10 menit sebelum salah satu loket pendaftaran sudah selesai menangi pendaftar sebelumnya. Meskipun aku sudah isi data diri dengan lengkap saat daftar di WA, sayangnya aku tetap harus mengisi formulir manual untuk pendaftaran pasien baru dan formulir skrining covid. Selama proses pendafataran aku dikonfirmasi data diri, menunjukkan kartu asuransi, dan konfirmasi surat penjaminan untuk MCU. Setelah itu, aku diarahkan ke area klinik MCU untuk selanjutnya bertemu dengan petugas MCU.

Masuknya dari sini ya, Gedung Administrasi RSUI

Langsung aja ke petugas di loket pendaftaran



2. Persiapan MCU

Saat masuk ke area klinik MCU aku langsung disambut dengan Kakak-kakak petugas MCU dengan sangat ramah. Kakak petugas ini akan mendampingi pasien selama MCU, jika pasiennya perempuan makan akan ditemani Kakak petugas yang perempuan, begitupun pasien laki-laki akan ditemani Kakak petugas laki-laki.

Aku menyerahkan kertas dari loket pendaftaran dan dikonfirmasi kembali data-data serta pilihan paket MCUnya. Petugasnya juga menanyakan apakah aku termasuk warga UI (dosen/karyawan/alumni/mahasiswa) dan diminta menunjukkan buktinya. Karena aku tidak punya kartu alumni, aku menunjukkan kartu mahasiswaku dulu dan ternyata boleh menggunakan kartu itu. 

Setelah data-data terkonfirmasi, aku diarahkan ke ruang loker untuk mengganti baju dengan seragam pasien MCU. Karena nanti akan melakukan ronsen maka pakaian yang mengandung logam/besi harus dilepas, namun aku tetap menggunakan jarum pentul untuk jilbab karena tidak masalah. Tas dan barang bawaan aku letakkan di loker sehingga hanya perlu bawa kuncinya saja dan membawa HP.

Ganti seragam vibesnya langsung Hospital Playlist

Kunci lokernya anti bacterial



3. Isi kuesioner kesehatan diri

Selesai mengganti baju, Kakak petugas menceritakan langkah-langkah yang akan dilewati selama MCU. Sambil dijelaskan, kami menuju lantai 2 RSUI untuk melakukan pengambilan darah. Sambil menunggu, aku diminta isi kuesioner kesehatan diri. Isiannya cukup banyak, seperti riwayat penyakit, riwayat vaksin, hingga riwayat kesehatan keluarga sedarah.

Sambil nunggu, foto-foto interiornya

Loket pendaftaran ambil darah



4. Pengambilan darah

Proses pengambilan darah cukup singkat. Aku diminta duduk di kursi lalu mengulurkan lengan kiri di atas meja. Aku dikonfirmasi apakah masih dalam kondisi puasa dan kapan terakhir makan malam. Alhamdulillah aku masih dalam jangka waktu yang pas antara 10-12 jam. Darah akan diambil dari area lipatan siku. Aku pernah melakukan ambil darah sebelumnya dan toleransi rasa sakitku cukup tinggi sehingga aku merasa biasa saja selama proses ini. Jumlah darah yang diambil sebanyak dua tabung penuh.

Di depan ruangan ambil darah


5. Pengambilan urine & feses

Selesai ambil darah, aku diberikan dua wadah imut untuk menampung urin dan feses. Namun karena aku masih dalam kondisi puasa, belum ada makanan dan minuman yang masuk, maka tidak ada pula air atau gumpalan-gumpalan yang keluar hahahaha. Tapi tidak masalah, aku bilang ke Kakak petugas yang mendampingi dan wadah penampungnya bisa aku pegang dulu untuk diambil urin dan fesesnya kalau memang mau keluar.

Wadah imut tapi bebanmu berat sekali, nak



6. Ronsen paru 

Berlanjut ke ronsen paru, kami jalan menuju ruang x-ray di lantai 1. Untuk proses ronsen ini aku juga pernah melakukan sebelumnya tapi area yang dironsen berbeda dan sudah beberapa tahun lalu, tentunya alat yang digunakan beda dan aku lupa-lupa ingat dengan pengalamannya. Aku diminta berdiri menghadap alat ronsen berbentuk persegi, lalu aku menempelkan badanku ke alat ronsen. Petugas akan menyesuaikan tinggi alatnya ke bagian dada, lalu aku diminta memeluk alatnya, sambil memberi instruksi dia pergi menjauh ke arah belakang. Di titik ini aku baru ingat "Oh iya kalo ronsen kan kita ditinggalin sendirian ya di ruangannya" hahahaha. Tapi sepertinya alatnya sudah semakin canggih ya, HP ku aku taro di meja tidak jauh dari alat ronsennya dan aku masih pake jarum pentul di jilbab, dan semuanya tidak masalah. Proses ronsennya cepat dan ngga berasa karena ngga ada sinar-sinar yang menyala dari alatnya, sepertinya hanya indikator bunyi aja sedikit bahkan aku ngga terlalu ingat seperti apa hehe, masih kaget oh-iya-kalo-ronsen-kan-ditinggal-sendirian.


7. Makan, puasa lagi 2 jam

Ini dia agenda yang paling aku tunggu yaitu makan makanan sehat dari rumah sakit. Jangan terlalu berkekspektasi tinggi karena porsi bumbunya pasti sangat sehat alias kurang garam. Tapi karena lapar dan aku emang suka makan jadi yaa aku sangat menikmati. Disediakan juga air mineral tapi karena botol yang disediakan kecil aku minta nambah, untungnya disediakan dispenser jadi bisa minum air lebih banyak. Setelah makan aku harus tulis jam aku selesai makan, karena setelah makan aku harus puasa makan 2 jam lagi sebelum ambil darah yang kedua.

Makanan sehat, porsinya bikin kenyang


Setelah makan, jam dan menitnya ditulis di sini.


8. Tes EKG

Setelah makan aku menunggu beberapa saat untuk melakukan tes EKG di ruangan khusus (semua tes MCU juga ada di ruangan khusus masing-masing, sih). Kalau Googling, EKG kepanjangannya Elektrokardiogram, intinya tes untuk evaluasi kesehatan jantung termasuk mengukur apakah detak jantungnya normal atau tidak. Aku diminta rebahan (satu hal yang paling aku jago), lalu dipasang alat di bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan beberapa alat bulatan kecil menyebar di area dada depan dan samping. Hasilnya langsung keluar ada kertas bergambar grafik yang akan diinput oleh petugasnya ke data MCU pasien.


9. Tes Mata

Karena aku sudah memakai kacamata rutin, aku dites ketajaman mata pakai kacamata yang selalu aku pakai. Selain itu aku juga tes buta warna, dilihatin gambar bulatan bulatan berwarna seperti yang sering kita temua di game atau di internet, tapi untungnya di akhir tes ga ada jurig muncul dari buku tesnya.


10. Pengukuran fisik tubuh

Di sini aku bertemu ners yang membantu ukur tinggi dan berat badan. Selain itu, kuesioner kesehatan diri yang tadi aku isi di awal juga dicek lagi, apakah ada isian yang kurang lengkap atau yang kurang jelas akan ditanya ulang oleh Ners lalu dibantu dilengkapi di data kita.


11. Konsultasi dokter umum

Tak lama setelah bertmeu ners, aku masuk sesi konsultasi dengan dokter umum. Di sini kembali dibacakan isian kuesioner kesehatan yang aku isi. Jika ada pengalaman medis atau keluhan lain di sini kita bisa ngobrol lebih banyak dengan dokternya. 

Aku konsultasi tentang lower back pain dan dokter menanyakan detail sakitnya seperti apa, sebelumnya pemeriksaannya gimana, dan masih banyak lagi sesuai kondisi yang aku alami. Dokternya sangat komunikatif dan aku merasa nyaman untuk diskusi dengan beliau. Setelah mengobrol, dokter melakukan pemeriksaan fisik, aku diminta rebahan lagi lalu dokter memeriksa area dada dengan stetoskop, memeriksa area perut (ditekan-tekan dan ditepuk, aku cosplay jadi adonan), serta memeriksa area punggung.

Setelah itu, kalau hasil lab sudah ada yang keluar juga bisa dikonsultasikan langsung. Namun hasil labku belum ada yang keluar jadi dokternya info akan dituliskan di hasil MCU nya saja jika ada saran lanjutan. Aku sangat puas di sesi konsultasi dokter ini, kalau memang punya banyak keluhan di tubuh yang jompo ini waktu yang tepat untuk banyak tanya sama dokternya.


12. Menunggu

Selesai konsultasi, aku berganti baju ke baju biasa dan menunggu sekitar 45 menit lagi sampai total waktu aku setelah makan tadi tepat 2 jam. Selama menunggu, aku minum air putih yang banyak, main HP, dan mencoba untuk mengumpulkan sampel urin dan feses.


13. Ambil sampel darah lagi setelah 2 jam

Setelah tepat 2 jam, aku diantar lagi ke lantai 2 untuk pengambilan darah lagi. Darah diambil masih sama, dari area lipatan siku kiri. Karena sudah 2 kali kena jarum di area yang sama, kali ini cukup berasa pegalnya tapi buatku masih bisa ditolerir.


14. Menunggu persetujuan asuransi

Ternyata aku masih harus kembali ke klinik MCU untuk menunggu sebentar terkait persetujuan asuransi yang aku pakai. Ternyata menunggunya tidak terlalu lama, hanya sekitar 5 menit. Lalu karena biayanya sedikit melebihi limit asuransi yang aku punya, aku harus langsung membayar lebihnya (hal ini juga sudah diinfo sejak aku mendaftar di awal). Untuk itu aku diantar menuju kasir lantai 1.


15. Ke kasir

Sambil menuju ke area kasir, aku ditunjukkan area Customer Service tempat mengambil hasil MCUnya nanti. Setelah sampai di kasir ternyata aku hanya perlu menunggu satu antrian saja. Di sinilah Kakak-kakak petugas klinik MCU akan berakhir mendampingi kita. Terima kasih Kakak-kakak! Sangat membantu sekali, benar-benar diarahkan dari awal sampai akhir. Tidak lama menunggu, namaku dipanggil lalu bayar deh.

Foto dari deket area kasir, bagus banget huhuhu


Begitulah pengalamanku selama MCU di RSUI. Ternyata cukup panjang juga rangkaiannya dari jam 08.00 sampai sekitar jam 12.00. Untuk pengalaman pertama ini sangat seru, gedungnya juga bagus hehehe, dan dari segi pelayanan di RSUI sangat baik sekali! Terima kasih RSUI (dan kantorku yang sudah 'bayarin')! Untuk hasil MCU akan diinfokan pengambilannya melalui WA sekitar 3-5 hari kerja, tapi kemarin setelah jeda 2 hari aku sudah diinfo bahwa hasilnya sudah bisa diambil. Tidak sabar melihat hasilnya!

Aku sangat happy jadi pasien sehat di RSUI!
Continue Reading...

Follow The Author