Sunday, August 07, 2022

#BracesJourney3: Pemasangan Behel Rahang Atas | Pengalaman Pakai Kawat Gigi (Behel) di Audy Dental Depok

Share it Please

Disclaimer: Pengalaman yang aku tulis mungkin berbeda dengan orang lain karena beda dokter dan beda kasus kondisi gigi, tentunya akan berbeda penanganannya ✨.


24 Juli 2022: Pemasangan Behel Rahang Atas

Karena aku dijadwalkan malam hari, sejak siang hari (sebenernya udah semingguan sih) aku makan makanan kesukaanku yang keras keras sebelum mungkin akan susah makannya dalam waktu yang lama. Aku juga menyampatkan belanja bubur ayam instan, bubur bayi, biskuit bayi, dan biskuit regal untuk nanti ngemil setelah pakai behel.

Asupan lembut

Kali ini aku tiba di klinik Audy Dental hanya 15 menit lebih cepat dari jadwal seharusnya. Seperti biasa aku dicek suhu tubuh, pakai hand sanitizer, dan diberikan APD untuk digunakan selama tindakan. Aku juga dikonfirmasi untuk pembayarannya apakah ingin cicil atau lunas. Tidak lupa aku membawa hasil rontgen gigi untuk dicek oleh dokter. Sedikit tips, aku menyempatkan ke toilet klinik untuk buang air dan...sikat gigi...hahaha supaya kondisi mulut dan gigi sudah bersih dan malam ngga perlu sikat gigi lagi karena udah kenyang juga seharian mukbang terakhir. Tak lama aku dipanggil sesuai jadwal.

Masuk ke ruang dokter tentu disambut dengan ceria oleh drg Putri dan Kakak-kakak asisten dokter gigi. Aku menyerahkan hasil rontgen gigi lalu dilihat hasilnya. Setelah itu kami diskusi kembali dan sudah fix bahwa harus dilakukan pencabutan untuk kasus gigiku yang berjejal ini, dan yang dicabut sebanyak empat gigi. Hehehe. Tidak lama ngobrol-ngobrolnya aku langsung diarahkan ke dental chair (yaaa, ini adalah jawaban kuis dari post sebelumnya nama kursi pasien untuk tindakan dokter gigi).

Setelah dicek-cek kembali kondisi giginya, dilakukan scalling atau pembersihan karang gigi dulu sebelum dipasang behel. Tindakan scalling-nya juga tidak terlalu lama, mungkin karang gigiku belum banyak ya. Setelah itu proses pemasangan behel dimulai. Seperti biasa setiap sebelum tindakan akan di-brief nanti prosesnya seperti apa, rasanya gimana, dan diarahkan juga posisi mulut dan kepalanya seperti apa.

Braket dipasang satu per sat ke gigi dengan teliti oleh drg Putri, kecuali di gigi yang akan dicabut dan di gigi yang masih dalam posisi berjejal. Sebuah tips juga kalau selama tindakan takut awkward matanya mau mengarah kemana, merem aja, karena jujur takut awkward tiba-tiba tatapan sama dokter atau asistennya. Pokoknya merem dan rileks, sesekali ngintip buat liat alatnya kayak gimana juga bisa, tapi ternyata ngga kelihatan. 

Selama pemasangan rasanya macem-macem. Pertama, sedikit asin karena lem yang dipake untuk gigi ketika dibilas sempet kena lidah sedikit. Kedua, rasanya kering karena sepertinya pake alat tiup-tiup untuk permukaan gigi supaya kering. Ketiga ada rasa hangat, ketika gigi sudah ditempelkan oleh braket maka akan disinari supaya kering dan nempel, nah sinar itu yang hangat. Selesai braket dipasang, dipasang juga kawatnya, dan ditanya apakah ada yang sakit atau seperti tertusuk dan ternyata tidak ada sama sekali. Selebihnya ngga berasa apa-apa, tau-tau selesai.

Selesai tindakan kami ngobrol-ngobrol lagi sebentar. Mulai berasa ada yang menekan dan mengganjal di gigi nih. Kami diskusi untuk tindakan berikutnya adalah cabut gigi, bisa diselingi dua minggu, pertemuan berikutnya sebulan setelah pasang behel rahang atas adalah pasang behel rahang bawah dan harus sudah dicabut giginya. Dokter juga menyarankan unttuk makan bubur dulu selama tiga hari awal dan mensugesti bahwa behel self-ligating yang aku pilih sakitnya wajar kok dan ngga sesakit konvensional. Sebelum pamit aku juga disemangati drg Putri, wow sungguh dukungan moril yang aku butuhkan.

Aku langsung menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Biaya yang aku bayarkan kali ini adalah biaya full pemasangan behel dikurangi diskon dan DP Rp500.000 saat pertemuan lalu, biaya scalling Rp400.000, dan biaya administrasi pasien Rp65.000. Di Audy Dental disediakan program cicilan untuk behel namun aku memilih lunas karena diskonnya lebih besar. Setelah pembayaran, Kakak admin menawarkan penjadwalan berikutnya. Untuk cabut gigi, aku pilih di hari Sabtu dan ternyata tersedia jadwal dokter gigi umum pada hari tersebut. Aku langsung menjadwalkan pencabutan 2 sesi dan tanggal kontrol berikutnya untuk pemasangan behel rahang bawah. Selesai urusan administrasi akupun pulang dengan (masih) happy.


Setelah Pemasangan...

Selang satu jam rasanya di gigi tekanannya semakin kuat dan mulai agak ngilu. Aku agak susah tidur padahal seharian aktivitasnya cukup padat dan ngga tidur siang. Pas tidur pun sampai mimpi buruk giginya ambrol semua hahaha. Paginya rasa tekanan dan ngilunya semakin kuat tapi masih bisa ditahan. Aku sarapan bubur tanpa suwiran ayam, dan itu adalah pilihan yang tepat. 

Selama tiga hari setelahnya rasanya masih ngilu kalau dipakai ngunyah. Di hari keempat ngilunya sudah berkurang dan sudah bisa mulai ngunyah pelan-pelan suwiran ayam dari bubur. Kalau makan apapun pasti nyangkut dan harus dibantu dengan kumur air putih. Mau sikat gigi pun susah dan ngilu. Repot pokoknya. Tapi aku tetap menikmati prosesnya termasuk makan makanan lembut dan snack lembut seperti bubur bayi atau biskuit yang dicairkan. Ya dinikmat-nikmatin aja soalnya behelnya udah bayar mahal hahaha. 

Rasa ngilunya menurutku masih bisa ditahan, mungkin karena aku baru pasang di rahang atas saja dan tidak semua bagian gigi sudah dipasang braketnya. Atau mungkin karena sugesti dari drg Putri juga ya. Aku juga sugesti ke diri sendiri sih kalo sakit tandanya it works. Pokoknya mencoba excited dan happy! Semoga saja di perawatan berikutnya selalu aman dan lancar.

No comments:

Post a Comment

Follow The Author