Wednesday, August 17, 2022

#BracesJourney5: Cabut Gigi Sesi 2 | Pengalaman Pakai Kawat Gigi (Behel) di Audy Dental Depok

Share it Please

Disclaimer: Pengalaman yang aku tulis mungkin berbeda dengan orang lain karena beda dokter dan beda kasus kondisi gigi, tentunya akan berbeda penanganannya ✨


13 Agustus 2022: Cabut Gigi Sesi 2

Kondisi gusiku sudah membaik dan aku siap mental banget buat hari ini!!!!!

Hari ini aku dijadwalkan jam 15.00. Supaya semakin siap mental dan hapy, aku memutuskan makan siang di luar sambil belanja obat kumur dan asupan susu kedelai favoritku yaitu VSoy. Aku sempat makan eskrim rasa favoritku juga. Pokoknya siang ini aku harus happy untuk menghadapi proses yang cukup menakutkan buatku.

Aku tiba 30 menit lebih cepat di Audy Dental. Sambil menunggu aku sempatkan sikat gigi dulu supaya kondisi mulut sudah bersih sebelum cabut gigi. Ternyata ada keterlambatan jadwal dan aku masih harus menunggu hingga 15.30. Tapi tidak apa-apa, aku bisa menunggu sambil menonton TV di lantai 2 dan main HP.

Begitu namaku dipanggil aku langsung sigap masuk ke ruang tindakan, seperti biasa disambut dengan lembut dan ramah oleh drg Sandra dan Kakak-kakak asisten dokter gigi. Sebelum duduk di dental chair, aku duduk di meja konsultasi dulu sambil nanya pertanyaan yang aku siapkan beradasarkan pengalaman minggu lalu aku cabut gigi, termasuk sariawan yang aku alami. Ternyata benar, sariawannya tidak ada hubungannya dengan cabut gigi, karena memang area bibirku kering dan tergesek gigi atau behel. Aku memastikan nanti apakah boleh gigit kasanya lebih dari satu jam, dan diperbolehkan, kalau mau pakai es batu untuk sekitar gusi juga boleh. Aku juga bertanya setelah cabut apakah memang di atas gusinya akan berbekas seperti gumpalan darah berwarna gelap, dan drg Sandra menjelaskan memang benar akan seperti itu. Pertanyaanku selalu dijawab dengan lengkap dan drg Sandra selalu menjelaskan dengan sabar. Drg Sandra juga memastikan obat yang kemarin diberikan tidak menimbulkan efek alergi, sungguh perhatian. Terima kasih, dok!

Selesai tanya-tanya aku menuju dental chair. Sedikit tips untuk teman-teman perempuan, jika akan tindakan di dental chair sebaiknya tidak ada hal-hal yang mengganjal di kepala bagian belakang seperti rambut yang terikat atau inner jilbab yang ada busanya, supaya posisi kepala di dental chair lebih stabil langsung menempel ke sandarannya. Drg Sandra memeriksa area bekas cabut gigi minggu lalu, katanya hasilnya bagus dan tidak ada masalah. Horee terima kasih gusi sudah pulih dengan baik! Lalu drg Sandra kembali mengonfirmasi gigi mana yang akan dicabut, kali ini sebelah kanan, dan memberikan briefing.

Sama seperti sebelumnya, diawal gusiku akan disuntikkan obat bius. Ketika mulai terasa tebal dan mati rasa, tindakan pencabutan atas dilakukan. Rasanya masih sama, giginya terasa digoyang-goyang di dalam dan seperti ingin ditarik. Prosesnya tidak terlalu lama tapi setelah gigi atas tercabut aku merasa sedikit nyeri di pangkal gusiku, aku sampaikan ke drg Sandra tapi masih bisa ditahan. Namun obat bius di gusi atasku sepertinya tetap ditambah.

Dilanjutkan ke pencabutan di gigi bawah. Ketika gigiku sedang digoyang beberapa kali aku merasa ada yang sakit lagi di pangkal gusiku. Aku langsung bilang ke drg Sandra bahwa terasa sakit. Bius di bagian rahang bawahku ditambah. Lalu ketika dicoba lagi ternyata masih terasa sakit lagi. Akhirnya biusnya DITAMBAH LAGI, lalu proses pencabuntan dihentikan sementara sekitar 2-3 menit. Banyak banget obat biusnyaaa. Sambil menunggu obat bius tambahannya bekerja, rahang bawahku dipijat pijat lagi dari luar. Aku agak takut di sini, takut masih berasa sakit huhuhu. Tapi ketika dicoba kembali untungnya sudah tidak berasa sakit. Drg Sandra juga memastikan apakah terasa pusing, untungnya aku tidak merasakan pusing ya. Waw sedikit pengalaman yang berbeda.

Selebihnya prosesnya sama, setelahnya rongga mulutku dibersihkan dan harus gigit kasa steril. Kali ini aku tidak diresepkan obat apapun karena obat anti nyeri dan obat bengkaknya masih ada. Antibiotik pun tidak diresepkan, tapi aku agak ragu dan menanyakan kembali ke drg Sandra. Drg Sandra menjelaskan dengan sabar, ternyata dari hasil penyembuhan gusiku yang minggu lalu bagus, dan karena sudah ada pengalaman sebelumnya untuk merawat gusinya juga akan lebih bersih. Kemarin karena pengalaman awal dan kalau bersihinnya masih takut takut, khawatir bakterinya banyak dan bikin tambah sakit, makanya dibantu antibiotik. Jadi yang sekarang sama drg Sandra tetap diresepkan namun ditebusnya kalau memang ada rasa sakit berlebih setelah dua hari saja. Ternyata begitu penjelasannya, aku jadi cukup tenang. Terima kasih banget drg Sandra sudah mau memberi penjelasan yang detail, sudah susah-susah cabut gigiku juga hehehe daan terima kasih juga untuk Kakak-kakak asisten dokter gigi!

Aku keluar ruangan dengan lega dan langsung minum obat nyeri dan bengkak yang aku bawa. Setelah itu aku melakukan pembayaran cabut dua gigi Rp1.200.000 dan biaya admin pasien lama Rp65.000, total Rp1.265.000. Meskipun sudah minum obat ternyata rasa nyerinya tetap muncul pelan-pelan ya. Karena aku merasa kuat-kuat saja dan ingin cepat sampai rumah, aku pulang naik ojek online. Karena tadi aku dibius cukup banyak, mulutku masih susah digerakkan sehingga sepanjang jalan pulang air liurku ngga terkontrol, merembes ke tisu masker. Untungnya kalau pakai masker aku selalu lapisin pakai tisu, jadi liurnya hanya merembes sampai tisu saja, tapi banyak banget hahaha. Aku ileran sepanjang jalan Margonda *tmi...


Setelah Cabut Gigi...

Sampai di rumah aku merasa lemas dan mengganti kasa beberapa kali, sampai nambah sendiri kasanya pakai kasa yang aku punya. Rasa nyerinya pun masih terasa terus. Sepertinya kali ini darahnya lebih banyak dibanding minggu lalu. Aku gigit kasa sampai rahangku pegal banget. Sekitar 3 jam setelah cabut tadi, karena rahangku udah pegel banget juga, aku ngga melanjutkan gigit kasa lagi dan untungnya darahnya juga sudah berhenti mengalir. Cukup lega di tengah rasa nyeri ini, akhirnya aku minum obat nyeri lagi. Aku tidak mengalami kesulitan tidur dan tidurku pun cukup nyenyak. Mungkin karena udah lega bangeet dan lebih siap mental dibanding minggu lalu ya, aku jadi lebih rileks ketika mau tidur.

Bangun pagi gusinya tidak sakit sama sekali. Hemm ternyata gini doang ya, kok minggu lalu aku lebay banget hahahaha. Seharian ini aku siapkan bone broth untuk aku minum, dan makan bubur juga. Aku tetap minum obat anti nyeri dan bengkak meskipun sejak bangun ngga sakit sama sekali. Akhirnya pengalaman aku yang minggu lalu bisa aku ketawain sekarang hahaha apaan sih yang minggu lalu lebay bangeeet orang cuma gini doang kok *jumawa.

Kasa steril yang harus digigit setelah cabut gigi

Setelah aku pikir-pikir ternyata yang paling sakit adalah ketika baru dicabut dan harus gigit kasa dengan kenceng, lalu harus ganti-ganti kasa sampai beberapa kali. Cuma di hari H aja sakitnya, selebihnya tidak apa-apa kok. Penyembuhannya juga biasa saja, tidak ada rasa sakit sama sekali dan antibiotik yang diresepkan tidak perlu aku tebus. Meskipun masih makan bubur terus tapi aku tetap bisa mengunyah ayam suwir dan sate puyuhnya. Pokoknya sakitnya cuma hari H dan masih bisa ditahan.

Itulah pengalaman cabut gigi yang cukup aku rasakan sekali seumur hidup aja. Akhirnya aku sudah melewatinya yeay! Tidak sabar untuk proses selanjutnya!

No comments:

Post a Comment

Follow The Author