Sunday, August 21, 2022

#BracesJourney6: Pasang Behel Rahang Bawah | Pengalaman Pakai Kawat Gigi (Behel) di Audy Dental Depok

Share it Please

Disclaimer: Pengalaman yang aku tulis mungkin berbeda dengan orang lain karena beda dokter dan beda kasus kondisi gigi, tentunya akan berbeda penanganannya ✨

Akhirnya akhirnya akhirnyaaa!

Setelah melewati proses cabut mencabut gigi yang sangat berkesan, sampai juga di appointment berikutnya tanggal 18 Agustus 2022 yang sudah dijadwal dari bulan lalu. Sesuai yang direncanakan aku melakukan pemasangan behel untuk rahang bawah pada pertemuan ini.

Aku dijadwalkan jam 15.30 dan seperti biasa aku datang lebih awal. Sambil menunggu rasanya excited dan ngga sabar. Aku nunggu di lantai 1 area pintu masuk dan resepsionis, mendekati jadwal ternyata drg Putri datang masuk lewat pintu depan klinik dan langsung menyapa aku dengan ceria. Waah aku di-notice hehehe. Tidak lama, setelah drg Putri bersiap di ruangan dan keluar lagi ke area resepsionis, beliau langsung sambil manggil aku untuk masuk ke ruangan.

Ruang tunggu yang nyaman di Audy Dental

Masuk ke ruangan yang sama, ketemu dokter yang sama, dengan penyambutan yang ramah dan ceria seperti biasa, rasanya makin excited dan seneng. Sebelum duduk di dental chair, drg Putri tanya-tanya kondisi setelah cabut kemarin gimana dan rasanya pakai behel rahang atas gimana. Aku juga sempet nanya-nanya sedikit tentang kondisi gigi yang sempet sakit tapi ternyata itu adalah hal yang normal. Kami lanjut ngobrol sambil aku diarahkan duduk di dental chair.

Ketika diperiksa kondisi gigi dan gusinya dibilang bahwa penyembuhan gusi yang giginya dicabut sudah bagus. Wah lega dan senang, rasanya ngga sia-sia rasa sakit waktu cabut gigi kemarin hahaha. Setelah diperiksa beberapa kali namun cukup singkat, penggantian kawat untuk rahang atas dan pemasangan behel untuk rahang bawah pun dimulai.

Kering dan asin, rasanya masih sama waktu pasang rahang atas. Tapi kali ini rasanya lebih asin banget, atau karena akhir-akhir ini jarang makan yang asin-asin ya karena cuma bubur doang. Dan kali ini cukup banyak pergerakan di sekitar kepala aku selama proses pemasangan. Jadi, pasang rahang atas kemarin ternyata dua graham paling belakang belum dipasang bracketnya. Nah di pertemua kali ini baru dipasang kecuali satu rahang paling belakang, baik rahang yang atas dan yang bawah. Di geraham belakang ini ruangnya lebih sempit karena udah mentok ke pipi dan tulang yang di deket rahang, jadi drg Putri kayaknya harus keluarin tenaga lebih buka bagian mulutku yang graham belakang, rasanya agak keteken dan kerudung berantakan hahaha tapi ngga sakit sama sekali kok. Drg Putri sampe bilang sorry berkali-kali selama tindakan karena area dalam pipiku emang banyak ditarik-dorong dan kepala aku agak ketahan.

Pemasangan biji-biji behelnya berjalan lancar. Bagian yang sudah dikasih lem, dibilas, dikeringkan, ditempel bracket, lalu disinar biru agar kering. Ketika diskusi awal dokter sudah bilang akan narik gigiku di dekat gusi yang dicabut. Masuklah kami ke proses tersebut. Beberapa gigi di kanan dan kiri gusi yang dicabut dipasang kawat yang melingkari ke bracketnya, lalu kawatnya dikencangkan dengan cara diputer-puter atau dililit di bagian ujung. Ketika diputer-puter tentunya kawatnya akan mengikat lebih kencang ke bracket dan giginya, dan rasanya cukup ngilu sesaat. Aku sempet beberapa kali reflek mengeluarkan suara a kesakitan tapi singkat. Wow ternyata literally ditarik giginya. Agak syok tapi ngilunya hanya sebentar saat kawatnya dililit. Setelah proses lilit kawat ini baru kawat lengkung dipasangkan ke bracketnya. Beberapa gigiku yang posisinya menumpuk masih belum dipasangi bracketnya, mungkin setelah gigi yang ditraik sudah bergeser dan ngasih ruang lebih untuk gigi yang menumpuk baru bracket di gigi tersebut akan ditambah. Kalau ditotal untuk tindakan pemasangan behel rahang bawah kali ini sekitar 30-35 menit, belum termasuk konsultasi alias ngobrol-ngobrol dan waktu tunggu lainnya.

Ilustrasi kawat tambahan yang dililit

Selesai pemasangan drg Putri memastikan tidak ada kawat yang menusuk di mulutku, aku coba gerakkan mulutku sambil dirasa-rasa, dan memang aman tidak ada rasa menusuk. Aku coba buka tutup mulut dan gerakan menggigit, rasanya aneh banyak besi di mulut. Aku diberi beberapa arahan untuk posisi mulut, lidahku harus diposisikan di langit-langit mulut dan tidak boleh mendorong gigi. "Yah kalo reflek gimana dok," ternyata harus dibiasakan, karena gerakan sebelumnya reflek lidahnya mau ngisi ruang dengan ngejar posisi gigi yang depan. Lalu drg Putri juga melarang aku menggerakkan rahang bawah terlalu ke depan, "Jangan dibiasain, kan mau kita koreksi yah."

Setelah tindakan aku ngobrol dan tanya-tanya sedikit, salah satunya jadwal kontrol berikutnya. Salah satu keuntungan self ligating adalah jadwal kontrol bisa antara 6-8 minggu, jadi aku bisa aja datang dua bulan lagi, tapi kalau mau sebulan juga boleh. Aku pamit dari ruangan, sebelum pamit drg Putri juga bilang salah satu hal yang aku inget banget, "Makasih ya udah mau cabut gigi," wah sisi word of affirmation ku meleleh hahaha. 

Aku menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Untuk biaya kontrol behel self ligating yaitu Rp425.000 dan biaya admin pasien Rp65.000, jadi total kalau aku melakukan kontrol adalah sebesar Rp490.000, yang bisa aja dibayarkan dua bulan sekali kalau kontrolnya dua bulan sekali. Aku juga langsung menjadwalkan pertemuan berikutnya di 5 minggu setelah kontrol ini, hehehe padahal boleh aja 6-8 minggu emang si paling khawatir. Tapi mungkin nanti akan aku sesuaikan lagi jadi 6 atau 7 minggu, tergantung pergerakan gigiku dan jadwal kerjaku nanti.

Selesai kontrol aku masih bisa keliling supermarket untuk belanja snack lembut. Tapi rasanya jadi sering haus karena tadi sempet mangap lama selama tindakan. Malam harinya aku merasa kalau melakukan gerakan mingkem, seluruh mulut bagian dalam rasanya seperti tersayat oleh ujung bracket dan kawat yang ada, mungkin mulutnya masih menyesuaikan lagi ya. Aku merasakan gusiku agak ngilu tapi masih bisa ditahan.

Satu dua hari setelahnya, rasa ngilunya tidak bertambah, tapi gusiku rasanya gatal. Aneh banget kan, gusi gatal tapi kan ngga bisa digaruk, jadi cukup ngga nyaman rasanya tapi masih bisa ditahan. Selain itu rahang juga rasanya pegal dan agak sedikit sakit kepala. Penilaianku ini belum bisa dibilang valid sebenarnya, aku sambil minum pain killer karena bertepatan dengan jadwal menstruasiku. Jadi aku masih ragu apa memang rasanya ngga sakit atau karena efek konsumsi pain killer. Di kontrol berikutnya mungin aku bisa memberi penilaian yang lebih fair ya. 

Di hari ketiga mulutku rasanya sudah bisa menyesuaikan rasa ngilu atau pegalnya, rasa seperti tersayat juga udah ngga terasa lagi. Tapi, sampai hari ketiga ini mulutku masih sulit mengunyah. Aku coba makan bubur tanpa ayam tapi dengan sate telur puyuh, selama mengunyah masih terasa ngilu dan bagian mulut yang bergesekan dengan bracketnya tidak nyaman. Semoga besok-besok buburnya segera bisa aku tambah ayam suwir.

Begitulah perjalanan kali ini setelah hampir sebulan pemasangan behel rahang atas, pencabutan 4 gigi, dan akhirnya pemasangan behel rahang bawah. Sampai bertemu di jadwal kontrol berikutnya~

No comments:

Post a Comment

Follow The Author